Sabtu, 05 Maret 2011

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

NAMA : ADE RAHMAT SANIA MANDALA
NIM : 208 400 664
KELAS : KPI A

Manfaat Puasa Untuk Kesehatan
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah SWT telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad SAW. Puasa merupakan amal ibadah klasik yang juga telah dilakukan oleh umat lain sebelum kita, jadi kita bukan satu-satunya umat yang melaksanakan ibadah puasa ini.
Dalam prakteknya, ada puasa dengan maksud menambah pahala. Ada juga puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Kemudian puasa bertapa, seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
Sedang kewajiban puasa dalam Islam, puasa dilakukan dengan menahan lapar, haus dan bersetubuh disiang hari dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan perbuatan. Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenamnya matahari dengan memakai niat tertentu.
Dalam islam puasa dibagi menjadi 3 bagian, antara lain : puasa wajib, puasa sunnah dan puasa haram. Puasa wajib seperti puasa ramadhan yang dilaksanakan sebulan penuh. Adapula puasa sunnah seperti puasa senin kamis dan puasa daud. Sedangkan puasa haram, yaitu puasa yang dilakukan pada waktu yang salah, seperti puasa saat Idul Fitri dan Idul Adha.
Realitasnya banyak orang yang enggan melakukan puasa, karena lapar, haus, capek dan takut mengganggu kesehatan seseorang, dikarenakan tidak makan dan minum selama seharian. Tapi kenyataanya berbeda, ternyata puasa mempunyai manfaat yang besar baik untuk fisik maupun untuk psikis.
Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit seperti : kolesterol dan darah tinggi, jantung koroner, kencing manis, dan lain-lain.
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya : memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan, membersihkan tubuh kita dari racun dan kotoran (detoksifikasi), menambah sel darah putih, meningkatkan fungsi organ, memperbaiki dan meremajakan sel-sel tubuh.
Dalam puasa disunahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman.
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Pentingnya keseimbangan gizi sering kurang disadari karena hasilnya tidak terlihat langsung. Seseorang yang kekurangan zat gizi tertentu sama bahayanya dengan mereka yang kelebihan gizi tertentu. Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh. Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaikan dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh.
Pada beberapa orang, pada saat puasa mempunyai keluhan seperti merasa lemas dan lesu atau stamina menurun, juga gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gangguan lambung. Beberapa bahan pangan tertentu seperti madu, jahe, kencur, temu lawak, dan bahan-bahan lainnya dapat digunakan untuk mengatasi stamina menurun, kembung, dan gangguan lambung pada saat puasa.
Ada juga orang yang tidak mau puasa dengan alasan punya sakit maag, dan takut kumat kalau dipaksakan untuk puasa. Sebenarnya sakit maag fungsional ini terjadi karena makan yang tidak teratur, konsumsi camilan untuk lambung yang tidak sehat seperti makan yang mengandung coklat dan keju serta makanan yang mengandung minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok dan hidup dengan stres, Justru kepada mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya.
Jika pasien sakit maag yang sedang mengalami perdarahan lambung dengan gejala muntah darah atau buang air besar hitam, muntah berulang dan setiap makan muntah memang tidak diperbolehkan puasa. Bahkan mereka harus dirawat di rumah sakit untuk mengatasi gangguan sakit maagnya tersebut. Pasien dengan kanker saluran cerna juga tidak dianjurkan untuk berpuasa. Jadi jelas kalau karena takut sakit maagnya kambuh kalau berpuasa merupakan alasan-alasan yang dicari-cari agar tidak berpuasa.



Dari sisi psikis, orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan cenderung merasa tenang dan damai. Setiap orang berusaha untuk menahan amarahnya dan tingkat kejahatan pada bulan Ramadhan biasanya menurun. Umat Islam senantiasa mengingat nasehat Nabi Muhammad SAW yang mengatakan : “Jika sesesorang menghujatmu atau menyulut emosimu, katakanlah bahwa saya sedang berpuasa”.
Meningkatnya kualitas psikis inilah yang berkaitan dengan stabilitas gula darah yang lebih baik selama bulan Ramadhan, yang berpengaruh pada perubahan tingkah laku. Begitu juga dengan kebiasaan sholat malam. Sholat bukan hanya bermanfaat bagi penyerapan makanan, tapi juga untuk melepaskan energi. Setiap sholat dengan gerakan-gerakannya yang ringan seseorang melepaskan beberapa kalori. Dengan kombinasi itu, sholat menjadi semacam olahraga yang cukup baik selama Ramadhan. Sama halnya dengan kebiasaan membaca Al-Qur’an, bukan hanya membuat hati dan pikiran tenang, tapi juga bisa menjaga hapalan Al-Qur’an.

Dengan mengingat dan merasakan penderitaan orang lain merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di berbagai wilayah lain di tanah dan di berbagai belahan dunia lainnya.
Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar